Udah cukup ngelantur ya,gapapa bang yah gapapa (ngikut gaya guru di SMA). Nah cerita ini berawal dari suatu momen,yang bisa dibilang momen itu adalah momen umum untuk semua orang,yaitu ngerayain Tahun Baru. Cukup umum kan,karena hampir setiap tahun kita ngerayain hal spesial ini.
Karena momen sekali setahun itulah muncul ide dikepala yang lagi-lagi umum,(bukan,bukan pipis di WC umum) yaitu membeli kembang api,hal yang biasa to,untuk dilakukan. Kala itu,aku ditemani oleh 3 paman,dan 2 sepupu,dengan modal yang pas-pasan hasil dari merengek-rengek minta sama ortu,pergilah kami ke pasar. Sampai di pasar,kami langsung membeli kembang api dan mercon korek api (tau kan yang harga seribuan,yang suaranya jeger kalau meledak). Sesudah membeli mercon dan kembang api,kami pun mencari tempat untuk memainkannya. Tujuan pertama adalah rumah. Tapi karena takut kepala kami diledakkan oleh bos di rumah,kami pun mengurungkan niat kami. Akhirnya kami pun mendapatkan tempat untuk memainkan mercon dan kembang api itu.
Tempatnya ini merupakan salah satu monumen perjuangan daerah kami. Namanya Tugu Bambu Runcing,dan mempunyai taman yang melingkar,cukup luas untuk mencederai diri kami dengan mercon dan kembang api. Teng teng teng!! bunyi waktu di Televisi,menunjukkan bahwa pergantian tahun telah dimulai. "Lo? koktau? emang di tugu bambu runcing ada tipi ya?", ga ada kok,tapi kami tau Tahun Baru telah dimulai karena ada nya gejala-gejala manusia yang ingin menyerang kami dengan Kembang Api secara brutal.
Mulai lah pesta kembang api,langit diterangi dengan cahaya kembang api,warna-warni seperti pelangi. Kami pun ikut berpesta dengan mereka,mulai dengan kembang api yang pertama,kami menikmati malam itu. Tapi disini lah kejahilan-kejahilan orang-orang telah dimulai. Tak khayal kami pun terkena serangan kembang api dan mercun. Tapi karena sifat ku yang baik hati,aku tidak menyerang balik mereka walau rambut sudah hangus terbakar (ckckck). Paman dan Sepupuku pun begitu,mereka tidak membalas orang yang menyerang kami dengan kembang api,tapi melemparkan granat ke arah mereka *lho.
Stok kembang api pun sudah mulai menipis,dan kami pun mulai memainkan mercun korek api yang kecil tapi suaranya cukup dashyat. Kami hidupkan,lalu kami lemparkan agak jauh dari jangkauan kami,DUAR!! meledak,kami pun tertawa seperti orang gila lagi stres. Karena Tugu bambu runcing yang kami tempati ini dekat dengan jalan,jadinya kami pun melempari mercon korek api kami tadi ke jalan tersebut,tentunya tanpa ada mobil atau kendaraan yang lagi lewat dong. Pernah seketika,mercun yang kami lempar itu tidak meledak,tapi pas motor lewat merconnya baru meledak,langsung deh kami di marahi ama yang punya motor.
Duar!!!! *merconmeledak
Pengendara motor : *kaget Eh Anjing!!! TAI!!! Awas kau ya,ku ledakkan kau nanti!!! babi!!!
Kami : .............
Pengendara motor masi memelototi kami sambil menjauh. Dan sudah terasa cukup jauh.
Sepupu : anjing lu
Ampun,beraninya pas orang dah jauh aja! -_-'Hehehe,ya begitulah cerita ku tentang Tahun Baru beberapa tahun yang lalu,salah satu kenangan yang ga akan pernah terlupakan bagiku. Walaupun sedikit bodoh dan cemen walau di ingat-ingat.
Ga lucu ya? emang ga lucu kok,mau cerita tentang pengalaman aja kok. Huehehe *tawakrabies